Home

Senin, 16 Juli 2012

Memperbaiki Bootsector dengan Boot Sector Manipulation Tool

Apa itu Bootsect?
Menurut artikel dari Windows Client TechCenter, “bootsect” adalah sebuah utiliti dari Microsoft untuk memberikan serangkaian baris perintah agar suatu partisi dapat melakukan proses booting. Bootsect akan mengubah baris perintah booting dari FixFAT dan FixNTFS menjadi BOOTMGR dan NTLDR. Bootsect dapat juga digunakan untuk mengembalikan boot sector partisi yang mungkin hilang atau dirusak virus.
Contoh baris perintah lengkap Bootsect
bootsect.exe (/help atau /nt52 atau /nt60) (SYS atau ALL atau Huruf Drive:) [/force]
Contoh penggunaan:
Untuk memberikan baris perintah Master Boot yang sesuai dengan fungsi BOOTMGR pada drive D dengan melakukan dismount terlebih dahulu, maka, penulisan perintahnya adalah: bootsect.exe /nt60 D: /force.
Berikut adalah tabel fungsi bootsect yang penulis terjemahkan dari artikel Windows Client TechCenter:
Perintah
Keterangan
/help Menampilkan daftar lengkap perintah yang didukung oleh Bootsect.
/nt52 Memberikan baris perintah Master Boot yang sesuai dengan fungsi NTLDR; diikuti dengan penulisan SYS, ALL, atau <Huruf Drive>. Sistem operasi yang terpasang untuk perintah ini haruslah Windows versi sebelum Vista.
/nt60 Memberikan baris perintah Master Boot yang sesuai dengan fungsi BOOTMGR; diikuti dengan penulisan SYS, ALL, atau <Huruf Drive>. Sistem operasi yang terpasang untuk perintah ini haruslah Windows Vista.
SYS Melakukan pembaruan/update baris perintah Master Boot pada sistem partisi yang digunakan untuk booting Windows.
ALL Melakukan pembaruan/update baris perintah Master Boot pada semua partisi aktif. Perintah ALL
tidak serta-merta melakukan pembaruan baris perintah boot pada setiap partisi yang ada. Tetapi, perintah ini akan melakukan pembaruan baris perintah boot pada semua partisi dari harddisk yang digunakan oleh Windows, perintah ini tidak akan meperbaharui harddisk lain yang pengaturannya adalah “secondary” atau “slave”. Pembatasan perintah ini diperlukan sehingga baris perintah boot hanya dapat terbaca di harddisk dengan pengaturan “master primary” saja.
<DriveLetter>
Melakukan pembaruan baris perintah Master Boot pada partisi (berdasarkan huruf) yang dimaksud.

Baris perintah boot tidak akan diperbaharui apabila 1. <DriveLetter> bukanlah sebuah partisi atau 2. <DriveLetter> bukanlah partisi aktif.
/force Perintah untuk mengabaikan bahwa drive tujuan sedang digunakan oleh aplikasi lain saat pembaruan baris perintah boot akan dituliskan kedalamnya. Gunakan perintah ini dengan hati-hati.
Apabila Bootsect.exe tidak bisa mengakses drive karena adanya handle dari program lain, maka, file system drive tujuan akan ditulis ulang sebelum reboot dilakukan. Bootsect.exe akan mengunci dan melepaskan handle program lain sebelum melakukan instruksi. Ketika perintah /force
dilaksanakan, pelepasan handle akan dilakukan secara paksa apabila drive tujuan terkunci oleh handle dari aplikasi lain. Drive terkunci sebagai akibat dari adanya akses oleh aplikasi lain pada drive tujuan..
Ketika pelepasan handle secara paksa berhasil, bootsect.exe akan dapat memiliki akses terhadap drive tujuan. Hal ini akan berakibat pada penulisan ulang baris perintah boot yang utuh; meskipun pada percobaan awal penulisan ulang gagal. Pelepasan secara paksa akan menyebabkan handle yang berasal dari aplikasi lain dianggap invalid. Sehingga, program apapun yang sedang mengakses drive tujuan pada saat penulisan baris perintah boot, akan kehilangan data. Pesan “error” bisa saja muncul akibat dari pelepasan secara paksa ini. Maka dari itu, pastikan tidak ada aplikasi lain yang sedang mengakses drive tujuan.

 Link Download : Bootsect Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar